perabot rustic
|

Yuk, Kenali Lebih Dekat Finishing Rustic!

Apa yang menarik dari rustic wood finish? Ayo, kita bahas bersama-sama di bawah ini. Mulai dari pengertian hingga tips khusus aplikasinya, Anda bisa mendapatkan penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Finishing Rustic

Sebagaimana namanya, rustic bisa diartikan sebagai kuno atau tua. Pada dasarnya, tipe finishing seperti ini memang dimaksudkan untuk menciptakan kesan tua dan lapuk di makan waktu. Anda barangkali bertanya apa bagusnya finishing ini. Tapi coba ingat, apakah sebuah bangku taman yang lawas selalu terlihat jelek? Di balik catnya yang mulai memudar, justru ada keindahan tersendiri yang dipancarkan.

Tipe finishing rustic bermaksud menghadirkan pesona keindahan tersebut tanpa harus membuat kayu lapuk dimakan usia. Woodworker hanya ingin “mengambil” warna dan kesan yang ditampilkannya saja.

Di berbagai toko furniture yang Anda jumpai, barangkali tipe finishing ini memang tak begitu populer. Ini wajar mengingat masyarakat Indonesia lebih menyukai tampilan natural glossy pada mebel mereka. Selain itu, rustic juga membutuhkan metode yang lebih rumit dibanding tipe finishing yang biasa kita kenal.

Tapi jangan salah. Di balik kesan tua yang ditampilkan, justru rustic biasanya diaplikasikan pada furniture high end hingga kelas ekspor. Sebab, pangsa pasar finishing ini memang tersegmentasi khusus di kalangan atas.
Perbedaan Finishing Rustic dengan Finishing lainnya
Lantas, apa beda antara finishing ini dengan tipe finishing lainnya? Anda mungkin mempersamakan finishing ini dengan natural finish hingga reclaimed wood finish. Sebetulnya, antara satu finishing dengan yang lain kadangkala memiliki persamaan tersendiri. Misalnya, finishing natural mirip dengan rustic bila sama-sama menggunakan warna alami. Tapi bedanya, rustic adalah tipikal finishing yang ditujukan untuk menciptakan kesan tua. Sedangkan natural wood finish dimaksudkan untuk menciptakan kesan alami. Kesan alami yang ingin diwujudkan ini bisa saja kesan alami yang belum tua. Karena itulah, pada natural wood finish, sering diterapkan clear coat glossy hingga semi glossy yang membuatnya terlihat berkilau sehingga tampak lebih muda dan modern.

Dua Metode Finishing Rustic

Tipe finishing ini bisa dilakukan dengan cara finishing manual maupun dengan HPL. Berikut ini penjelasannya.

Manual dengan Cat

Proses finishing rustic bisa dilakukan dengan bahan-bahan finishing dan perlengkapan woodworking yang selama ini kita kenal:

1. Sealer
2. Wood stain
3. Glaze
4. Clear coat doff atau matte
5. Pisau, rantai logam, atau drei
6. Kayu yang akan difinish
7. Amplas
8. Kain lap yang bersih

Sedangkan langkah-langkahnya ialah:

1. Siapkan kayu yang akan difinish terlebih dahulu. Anda harus memastikan kayu bersih, kering, dan rata sebelum diproses lebih lanjut.
2. Lakukan pengrusakan pada kayu untuk memberikan tampilan cacat. Tampilan cacat ini penting supaya kesan tua dan lawas makin tajam pada furniture Anda. Anda bisa mencoba memukulkan rantai logam pada kayu, mencabik sedikit kayu dengan pisau, ataupun melubangi beberapa bagian kayu dengan drei.
3. Setelah kayu dibuat sedikit “cacat”, akan ada banyak rambut kayu yang mencuat. Potonglah dengan melakukan pengamplasan sampai permukaan kayu lebih halus.
4. Siapkan sanding sealer.
5. Aplikasikan sanding sealer secukupnya. Tunggu hingga mengering, setelah itu amplas, dan bila perlu ulangi lagi.
6. Aplikasikan wood stain secukupnya. Tunggu hingga mengering, setelah itu amplas, dan bila perlu ulangi lagi.
7. Aplikasikan sanding sealer lagi (opsional).
8. Aplikasikan glaze. Kali ini, jangan tunggu hingga lapisan ini mengering. Sebelum glaze kering, ambil kain lap bersih, dan usap glaze sehingga sebagian terangkat dari kayu. Kesan yang ditinggalkan adalah adanya warna glaze yang tak sepenuhnya menutupi wood stain.
9. Aplikasikan clear coat. Tunggu hingga mengering, setelah itu amplas, dan bila perlu ulangi lagi.

Mudah bukan? Teknik ini bisa diterapkan pada berbagai jenis kayu kecuali kayu olahan.

Finishing Rustic dengan HPL

Finishing Rustic

Penggunaan cat untuk finishing rustic mampu memberikan keindahan sangat menawan. Akan tetapi, proses terwujudnya keindahan tersebut bisa dibilang cukup lama. Pun begitu, woodworker juga harus memiliki keahlian yang baik dan cita rasa bagus dalam hal estetika.

Ingin solusi yang lebih praktis? HPL atau High Pressure Laminate adalah jawabannya. HPL pada dasarnya adalah pelapis yang terbuat dari beberapa bahan sintetis yang dibuat dalam suhu dan tekanan tinggi. HPL bisa didesain dengan beragam warna dan corak, salah satunya adalah finishing rustic. Anda bisa dengan mudah mendapatkan HPL dengan tema ini pada para penjual pelapis tersebut.

Dengan aplikasi HPL, Anda bisa menghadirkan furniture rustic yang lebih cepat dan lebih murah. Pelapis ini juga bisa diterapkan pada kayu olahan seperti MDF dan tripleks, sehingga engineered wood tersebut juga bisa didesain dengan finishing ini. Perlu Anda tahu, kayu olahan sangat sulit difinish dengan teknik yang rumit. Sebab, kayu olahan memiliki porositas besar yang menyebabkan aplikasi cat kurang optimal. Penggunaan HPL adalah solusi yang bagus untuk berbagai kayu olahan itu.

Untuk menerapkan HPL pada kayu sendiri, sediakanlah dulu adhesive atau lem yang ditujukan untuk perekatan ini. Dari kami, lem yang direkomendasikan adalah Eva Phaethon. Eva Phaethon didesain sebagai lem perekat media beda karakter seperti pelapis HPL dengan kayu olahan. Lem yang bisa dibeli dengan harga murah ini (Rp. 148.000,-/4 kg), bisa diterapkan pada proses finishing rustic dengan cara:

1. Penyiapan HPL dan kayu olahannya terlebih dahulu. Keduanya harus kering, bersih, dan rata.
2. Aplikasi Eva Phaethon pada media yang akan direkatkan.
3. Perekatan keduanya hingga lem mengering.
4. Perekatan edging
5. Selesai.

meja kursi rustic

Tips Khusus Finishing Rustic

Ada beberapa hal khusus yang penting untuk diketahui mengenai finishing ini:

1. Finishing rustic bisa diterapkan ke berbagai jenis kayu. Akan tetapi, Anda tetap harus mengenali jenis kayunya. Ada beberapa kayu yang punya pola serat sangat indah dan yang tidak. Perhatikanlah kekurangan dan kelebihan tiap kayu supaya hasil finishing lebih maksimal. Misalnya, untuk kayu yang punya alur menawan, tonjolkanlah alur tersebut supaya terlihat lebih mempesona.
2. Untuk clear coatnya, gunakan clear coat dengan shine level doff atau matte. Kilau level yang tinggi seperti glossy ataupun semi gloss bisa menurunkan kesan tua pada mebel.
3. Pilih glaze yang warnanya beda dengan warna wood stain, dan pastikan keduanya cocok dikombinasikan satu sama lain.
4. Anda bisa menerapkan lebih dari dua warna seperti dicontohkan di atas. Banyak woodworker yang menggunakan 3 warna untuk menciptakan finishing rustic yang cantik.
5. Selain warna alami, rustic finishing juga mencakup pemakaian warna solid yang telah lapuk. Warna-warna seperti hijau muda, biru, ataupun merah tak jarang digunakan pada tipe finishing ini.

Itulah beberapa hal menarik yang bisa kita pelajari dari finishing rustic. Semoga bermanfaat ya.

Semoga bermanfaat ya.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *