jenis jilid buku

Ini Dia Perbedaan Jilid Buku Hardcover dan Softcover

Kenali aneka perbedaan jilid buku hardcover dan softcover! Apalagi ketika Anda sedang membuka usaha penyedia jasa jilid buku. Tidak bisa tidak, Anda perlu mengetahui perbedaan keduanya, bukan hanya dari segi metode atau langkah-langkah untuk melakukannya. Dengan cara ini, Anda bisa menggali lebih dalam mengenai teknik sampai kiat agar hasil jilidan menjadi lebih baik. Sehingga usaha Anda pun akan lebih diminati oleh banyak orang.

Book Binding alias Jilid Buku dan Sejarahnya

Penggunaan kertas oleh manusia telah dilakukan sejak begitu lama. Salah satu yang paling terkenal adalah pemakaian kertas di zaman Mesir Kuno. Sejak digunakan sampai saat ini pun pemakaian kertas seolah tak pernah surut. Bahkan ketika digitalisasi sudah merambah berbagai aspek. Lembaran kertas masih terus dipakai meski tentu saja sudah banyak berubah dalam bentuk yang lebih modern. Misalnya, dibanding zaman dulu, kertas saat ini jelas punya kualitas yang lebih baik. Selain itu, bila di masa lalu kertas hadir dalam bentuk lembaran yang terpisah, sekarang kertas-kertas sudah hampir pasti hadir dalam bentuk jilidan.

Baca Juga : ini dia lem jilid buku dan kertas yang kuat

Book binding atau penjilidan buku dari lembaran kertas memang merupakan suatu inovasi yang sangat menarik. Dan tema inilah yang akan kami angkat pada artikel ini. Book binding atau penjilidan buku diterapkan untuk berbagai kebutuhan. Ada yang menggunakannya untuk membuat majalah, membuat novel, membuat skripsi, hingga sekedar untuk membuat laporan penelitian dari tugas yang diberikan guru. Jasa penjilidan juga dibuka sebagai salah satu jasa yang paling mudah ditemukan di area kampus.

Dua Jenis Penjilidan: Hardcover dan Softcover

Meskipun sama-sama bertujuan untuk menyatukan lembaran kertas, jilid buku adalah proses yang rumit. Selain itu, proses ini juga berbeda-beda metodenya. Ada berbagai jenis jilid buku yang bisa kita terapkan. Contohnya, saat kita membuat laporan penelitian atau tugas makalah, biasanya penjilidan hanya dilakukan menggunakan selotip hitam dan staples. Namun ketika kita ingin menyusun skripsi, penjilidan dilakukan dengan lebih rumit. Ada pembatas pita yang dipakai dan bahan sampulnya pun sangat berbeda dari bahan sampul mika dan kertas biasa seperti saat kita membuat makalah.

Nah, bicara soal jenis penjilidan, setidaknya ada dua jenis penjilidan yang dibedakan berdasarkan sampulnya. Yang pertama adalah jilid buku softcover dan yang kedua adalah jilid buku hardcover. Tahukah Anda apa perbedaan jilid buku hardcover dan softcover?

jilid softcover

Kalau kita hanya melihat pada istilahnya saja, sebetulnya kita bisa menjawab secara sederhana. Bahwa jilid buku hardcover adalah jilid buku dengan sampul tebal. Sedangkan jilid buku softcover adalah jilid buku dengan sampul yang tidak tebal alias soft. Secara garis besar, memang pengertian keduanya sesederhana itu. Hanya saja, dalam aplikasi metodenya, jelas terdapat sangat banyak perbedaan langkah-langkah yang harus dikerjakan. Selain itu, perbedaan keduanya juga mau tak mau berimplikasi pada hasil penjilidan yang dilakukan.

jilid softcover 2

Agar lebih jelas dan rinci, di bawah ini adalah beberapa poin perbedaan di antara kedua tipe atau macam jilid buku tersebut.

Ini Dia Aneka Perbedaan Jilid Buku Hardcover dan Softcover

  1. Lama pengerjaan. Perbedaan pertama antara kedua jenis jilid kertas ini terletak pada lama proses pengerjaannya. Secara umum, jilid buku hardcover lebih lama dibanding softcover.
  2. Kerumitan proses dan peralatannya. Seperti poin pertama, jilid buku hardcover lebih rumit proses dan peralatan yang dibutuhkan.
  3. Biaya. Karena prosesnya lebih lama, rumit, dan membutuhkan perlengkapan yang lebih banyak, maka jelas jilid buku hardcover lebih mahal bila dibandingkan dengan jilid buku softcover.
  4. Perbedaan jilid buku hardcover dan softcover berikutnya bisa dilihat dari kualitas hasilnya. Pada ketiga poin di atas, kita mendapati bahwa biaya dan pengerjaan jilid kertas hardcover lebih memberatkan bagi konsumen. Akan tetapi, kualitas hasilnya memang jauh lebih baik. Secara umum, kualitas jilidan hardcover lebih baik dari segi keawetan, kelengkapan komponen (misalnya tersedianya pita penanda halaman), lebih kuat, dan juga terlihat lebih rapi.

Contoh jilid buku hardcover bisa dilihat pada penjilidan berbagai jenis skripsi, tesis, hingga disertasi mahasiswa. Karena dokumen tersebut demikian penting, mau tak mau memang jilid buku sampul tebal harus diprioritaskan. Sedangkan jilid softcover bisa ditemukan pada kebanyakan novel dan aneka buku yang dijual di pasaran.

jilid hardcover

Kesimpulan

Bisa disimpulkan, bahwa jilid buku adalah salah satu cara yang dilakukan supaya lembaran kertas bisa digunakan lebih baik. Penjilidan sendiri bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, dan oleh karenanya bisa dibedakan menjadi beberapa metode. Dua contoh jenis jilid buku adalah jilid buku softcover dan jilid buku hardcover. Apa perbedaan jilid buku hardcover dan softcover? Secara sederhana, istilah yang dipakai kedua jenis penjilidan tersebut sudah mengindikasikan perbedaannya. Jilid buku softcover menggunakan sampul yang tidak sekeras jilid buku hardcover. Metode dan hasil penjilidan keduanya pun menjadi berbeda. Beberapa poin perbedaan terletak pada harga atau biaya penjilidan, keawetan hasil jilidan, kekuatan jilidan, sampai lama proses pengerjaan penjilidan.

Apapun Tipenya, Gunakan Ultra Phaethon

ultra phaethon

Terlepas dari perbedaan jilid buku hardcover dan softcover di atas, ada berbagai kesamaan yang tak bisa dikesampingkan. Salah satunya adalah lem yang digunakan. Beberapa merk lem menyediakan jenis yang berbeda untuk dua kebutuhan penjilidan tersebut. Tetapi, beberapa jenis yang lainnya menyediakan satu varian produk untuk segala kebutuhan penjilidan. Menggunakan lem yang berbeda untuk tipe penjilidan buku yang berbeda jelas akan merepotkan. Karenanya, kami lebih merekomendasikan jenis lem yang sama untuk kebutuhan yang berbeda. Dan khusus dalam hal ini, lem yang kami sarankan untuk pembaca adalah Ultra Phaethon.

Ultra Phaethon adalah lem berjenis PVA (atau PVAc, Polyvinyl Acetate). Anda yang telah lama bekerja di jasa jilid buku tentunya tahu bahwa lem PVA adalah lem yang sering digunakan untuk kebutuhan jasa tersebut. PVAc glue merupakan lem yang punya daya rekat kuat, tahan lama, tidak merusak warna, tidak tebal, dan harganya juga jauh lebih terjangkau. Di pasaran, terdapat berbagai produk PVAc glue yang sebetulnya bisa dipilih. Namun khusus untuk jilid buku dan pembuatan kerajinan tangan, lem yang kami rekomendasikan adalah Ultra Phaethon. Sebab, secara umum lem ini lebih kuat, lebih tahan lama, lebih mudah digunakan, cepat kering, tidak merusak warna, tidak tebal, dan harganya juga lebih terjangkau. Singkat kata, Ultra Phaethon merupakan lem yang lebih unggul dibanding lem PVA untuk jilid buku lainnya yang tersedia di pasaran. Karena itulah, apapun perbedaan jilid buku hardcover dan softcover, adhesive Ultra Phaethon ini senantiasa bisa diandalkan.

Semoga bermanfaat! Nantikan terus artikel menarik lainnya di lemkertas.com seputar dunia perekatan, kerajinan, dan laminate!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *